ini tentang cinta

ini tentang cinta..ya..ini tentang rasa...juga asa...

Selasa, 16 Maret 2010

maaf *tears

Tidak perlu bibirmu yang berbicara, mataku, hatiku pun dapat merasakan amarahmu..bahwa kamu lelah…

Aku gak pernah salah…

Karena ini bukan kali yang pertama bagiku..

Jangan membuat janji yang tak bisa kau tepati..

Kalaupun kamu ingkari..juga bukan yang pertama kali bagiku..

Karena aku tau, cepat atau lambat aku kan kembali sendiri..

Sikap mu itu…

Pandanganmu itu..

Bukan yang pertama kali aku melihatnya..

Bukan hanya kamu..

Itu kenapa aku lebih banyak menyimpan semua..

Lebih banyak diam ketika aku sakit..

Kalo kamu mau tau, kalo kamu mau aku jujur untuk memberi tahumu setiap sakit itu datang, mungkin kamu akan melepaskan telingamu jika kamu bisa..saking lelahnya kamu mendengar kata sakit ku..

Itu kenapa aku membiarkan ibu ku pergi keluar ketika aku sakit, ketika sesungguhnya aku membutuhkannya…

Karena yang akan kudapat hanya pandangan itu lagi…sikap itu lagi…seperti malam ini..

Pandangan itu…sikap itu…hanya membuatku semakin merasa bersalah untuk dilahirkan…menyesal untuk menjadi “Ada” ..

Ibuku..dan mereka yang lain, yang pernah aku sayangi..semua kan pergi…tanpa pernah tau..tanpa pernah paham isi hati ini..

Sama seperti dokter…yang hanya bisa menyuntik…mengambil tiap tetes darahku..memasukkan obat kedalam nadiku…lalu beranjak pergi..

Sesungguhnya obat bagiku,

Adalah ketika diwajah itu tidak ada guratan penyesalan telah mengenalku..

Adalah ketika bibir itu berbicara lembut bahwa “tidak apa…semua akan baik-baik saja..ini bukan yang pertama kali bagimu bukan?.. kamu kuat..;) “

Adalah seuntai senyum yang dapat melapangkan napasku..

Adalah segelak tawa yang dapat membuatku lupa bahwa aku sedang sakit..

Ketenangan..kedamaian..kehangatan..dan perasaan bahawa aku diterima apa adanya..adalah obat yang paling aku butuhkan…

Percuma kamu marah…penyakit ini kan terus bertengger disini..

Bukan aku gak mau berusaha, kamu kira untuk apa semua obat2an itu aku bawa?...

Percuma kamu mencari cara bagaimana penyakit ini bisa hilang…karena aku sudah terlahir begini…

Sejak kecil aku sudah terbiasa diperlakukan seperti ini…tak perlu kuungkapkan semua..bukan rasa kasihan yang aku butuhkan…

Dilahirkan seperti ini terus mengajarkan aku mencari cara untuk mensyukuri..aku bersyukur sekali untuk hidup didunia ini…dan aku menerima, tak mengingkari bahwa aku yang tak pantas bagimu…aku ini hanya akan jadi rantai pengikat kaki kakimu… bebanmu… kesusahanmu… keluargamu pun pastinya bosan mendengarku sakit terus menerus..

Karena itu lebih baik aku diam…

Mungkin aku memang harus sendiri…mungkin takdirku hanya menjadi halte pemberhentian sementara, agar kau tau kemana arahmu berikutnya..

Aku….kan biarkan diri ini sendiri, menikmati sakit ini sendiri..menunggu kapan dia akan pergi dari tubuh ringkih ini…atau mensyukuri satu-persatu penyakit baru yang menggerogoti tubuh ini..lebih bisa ku tegar diantara tembok-tembok ini,ditemani tablet-tablet obat, ketimbang harus melihat wajah-wajah lelah itu…

Mungkin aku yang harus melepaskan ikatan itu…lagi….

Karena kamu kan terus mengingkari lelahmu…tanpa kamu sadari kamu memkasakan semua pada bahumu..dan pada akhirnya melukai dirimu sendiri..

Maka lebih baik perlahan ku pergi..

Tidak ada komentar: